Google
 

Senin, 17 September 2007

Apa Itu Saham? (Bagian Ke-1)

Setelah kita mengetahui sedikit tentang pasar modal, manfaatnya bagi masyarakat dan perusahaan khususnya serta negara pada umumnya, sekarang saya akan mengajak Anda membahas masalah saham, salah satu produk yang diperdagangkan di pasar modal. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Dahulu kala, wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Tapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di pasar modal Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah.

Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba.

Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain. Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.

Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali. Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan. Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual yang terjadi. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder.

Sebagai contoh, dulu waktu Bank Mandiri Go Public, saya membeli saham perdananya dengan harga per sahamnya Rp 700. Sekarang harga per saham Bank Mandiri menjadi Rp 3.200. Jika saya menjual dengan harga Rp 3.200 berarti saya mendapatkan capital gain sebesar Rp 2.500 per lembar sahamnya, yakni Rp 3.200 - Rp 700 = Rp 2.500. Umumnya investor jangka pendek mengharapkan keuntungan dari capital gain. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi.

4 komentar:

  1. thanks, infonya penting karena saya baru mau mulai mengenal saham. Rencananya mau invenstasi saham.

    BalasHapus
  2. Bagaimana pula dengan saham IPO?, karena sekarang banyak teman teman menceritakan hal itu, mereka mengambil untung ketika saham go public.

    BalasHapus
  3. IPO (Initial Public Offering) adalah proses penawaran atau penjualan saham perdana sebuah perusahaan. Saham yang dijual untuk pertama kali biasanya akan dibuka pada level terendah. Artinya, harganya sangat murah sekali. IPO bisa menjadi momen untuk kita membeli saham tersebut sebanyak-banyaknya. Tapi sebelum memutuskan membeli, pastikan perusahaan yang go public tersebut memiliki fundamental yang baik. Dengan demikian, kita bisa terlepas dari risiko rugi. Sebagai contoh, tahun 2003 saya membeli saham perdana Bank Mandiri dengan nilai Rp700,- per lembar. Kini, harganya sudah mencapai angka di atas Rp 8.000,- per lembar. Bisa dibayangkan kan capital gain yang saya peroleh? hehe ^_^

    BalasHapus