Google
 

Kamis, 15 Januari 2009

Paradigma Kesuksesan

Kembali kita bahas mengenai paradigma lagi. Kali ini topik kita adalah paradigma kesuksesan. Namun sebelum melangkah lebih lanjut, kita lihat dulu paradigma umum yang biasa berlaku dalam kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Masyarakat di Indonesia pada umumnya memiliki pandangan bahwa kita harus bekerja di suatu institusi, baik itu lembaga pemerintahan (menjadi Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI/POLRI) maupun bekerja di perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan adanya pekerjaan itu, maka seseorang akan mendapatkan gaji atau penghasilan. Selanjutnya gaji itu akan digunakan untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Dengan paradigma umum seperti ini, yang selalu saja terjadi adalah gaji itu tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang ada hanyalah “nombok” atau “ngutang”. Uang gaji hasil kerja keras selama sebulan hanya sekedar transit di rekening tabungan dan selanjutnya pergi lagi untuk membayar berbagai tagihan seperti listrik, air, atau telepon. Bagaimana dengan rencana masa depan? Boro-boro mikirin rencana masa depan, kebutuhan untuk masa sekarang saja sulit terpenuhi.

Saat ini masih banyak orang yang hidup dengan pola konvensional. 90% bekerja menghasilkan 10% uang untuk mewujudkan rencana masa depan. Pola ini merupakan pola pekerjaan yang tidak aman, karena seseorang harus menukarkan waktu dan tenaganya untuk mendapatkan uang. Bagaimana jika suatu saat Bos Anda seperti ini:
Tentu Anda akan terbengong-bengong seperti ini:
Mungkin Anda yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sedikit merasa tenang karena sangat kecil kemungkinan untuk di-PHK, punya gaji yang linear atau bisa naik gaji sampai dengan 20% per tahun. Tapi Anda perlu tau dan perlu ingat bahwa akibat inflasi kebutuhan Anda bisa naik 80 s.d. 200% per tahun. Jadi, hidup Anda semakin lama tetap akan semakin sulit.

Pada umumnya, masyarakat kita lebih cenderung untuk berhemat, dalam arti mengurangi pengeluaran atau belanja barang kebutuhan sekunder. Banyak sekali orang yang selalu berusaha untuk mengencangkan ikat pinggang. Jika uang yang ada di rekening kita ibarat air dalam bak penampungan, maka yang banyak dilakukan orang adalah mengecilkan kerannya agar air yang keluar sedikit pula dan bak penampungan tetap dalam keadaan terisi air. Kebanyakan orang hanya duduk diam menunggu hujan turun dan airnya mengisi bak penampungan. Sedikit atau jarang masyarakat kita yang berpikir untuk membangun bak penampungan yang lebih besar atau menambah pasokan air untuk mengisi bak penampungan. Bak penampungan itu tak lain dan tak bukan adalah aset Anda.

Lalu apa solusi untuk mengatasi kesulitan hidup yang terus-menerus bertambah? Solusinya adalah ganti paradigma Anda. Milikilah paradigma kesuksesan yang dianut oleh 10% orang di dunia yang menguasai 90% uang di dunia. Ubah pola hidup Anda menjadi 10% bekerja membangun aset untuk menghasilkan 90% uang dan mewujudkan rencana masa depan. Ketika Anda selesai membaca tulisan ini, mulailah membangun aset Anda. Kalau Anda telah memiliki paradigma sukses, tentu Anda akan memiliki keberanian untuk menempelkan tulisan ini: di pintu ruang kerja Bos Anda ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar