Pada postingan yang lalu, saya bercerita tentang seorang pengusaha yang terkena dampak destruktif krisis finansial. Sebenarnya, tak hanya pengusaha saja yang merasakan dampak tertentu jika terjadi krisis finansial, tetapi--sadar maupun tidak sadar--setiap individu juga akan mengalami dampak yang destruktif itu. Dampak krisis finansial yang nyata dirasakan oleh masyarakat luas adalah kenaikan harga barang-barang kebutuhan hidup. Sebagian besar rakyat Indonesia tidak ada hubungan langsung dengan sebab krisis tetapi rakyatlah yang menjadi pihak paling menderita. Rakyat seperti ikut menanggung penderitaan akibat kekeliruan para pelaku utang Ponzi di sektor keuangan. Serangan krisis finansial tak hanya mengancam keamanan nasional, tetapi juga menjadi ancaman bagi keamanan individu (human security). Krisis finansial akan menimbulkan penderitaan manusia (human suffering) yang luar biasa, bahkan penderitaan yang lebih dahsyat lagi ketimbang penderitaan yang diderita rakyat akibat perang fisik. Penderitaan yang lebih parah itu adalah setiap individu kehilangan peluang (opportunity lost) untuk hidup lebih sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar