Abad ke-18 adalah masa kejayaan Inggris Raya. Pada abad ini, Inggris Raya merupakan negara besar yang koloninya tersebar di seluruh penjuru dunia. Kejayaan dan kemakmuran itu ibarat gadis cantik yang memikat semua pria untuk melakukan apa saja demi mendapatkan cinta sang gadis. Kemakmuran telah memancing Pemerintah Inggris untuk melakukan apa pun. Mereka menjadi pendukung ideologi 3H, “Halal, Haram, Hantam”. Termasuk berutang. Pemerintah Inggris berani berutang karena yakin kemakmuran itu akan langgeng sehingga nekat berutang dalam jumlah besar tanpa memperhitungkan risiko. Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Inggris nekat ngutang alias minjam duit ke South Sea Company (SSC), perusahaan di Inggris yang bergerak di bidang perdagangan budak. Komoditas utama perusahaan ini adalah budak yang diimpor dari Afrika Barat dan kemudian dijual ke Amerika Selatan. Adakah dampak buruk mental dan perilaku ngutang pemerintah Inggris ini terhadap perekonomian masyarakatnya?
Pada awalnya, Pemerintah Inggris berutang £10 juta ke South Sea Company. Dengan diterbitkannya surat utang yang memberikan bunga sebesar 6% per tahun untuk South Sea Company, pemerintah Inggris berkewajiban untuk membayar bunga sekitar £600 ribu per tahun kepada South Sea Company. Coba perhatikan angkanya lagi, 600 ribu poundsterling, itu baru bunganya saja, belum termasuk pokok utangnya. Luar biasa nekad. Karena waktu itu Inggris sedang berperang dengan Perancis, untuk membiayai perang tersebut Pemerintah Inggris semakin bertindak nekad dengan dengan menerbitkan surat utang ke beberapa perusahaan besar lainnya sehingga total utang nasional Inggris (English National Debt) berjumlah sekitar £30 juta.
Pada awalnya, Pemerintah Inggris berutang £10 juta ke South Sea Company. Dengan diterbitkannya surat utang yang memberikan bunga sebesar 6% per tahun untuk South Sea Company, pemerintah Inggris berkewajiban untuk membayar bunga sekitar £600 ribu per tahun kepada South Sea Company. Coba perhatikan angkanya lagi, 600 ribu poundsterling, itu baru bunganya saja, belum termasuk pokok utangnya. Luar biasa nekad. Karena waktu itu Inggris sedang berperang dengan Perancis, untuk membiayai perang tersebut Pemerintah Inggris semakin bertindak nekad dengan dengan menerbitkan surat utang ke beberapa perusahaan besar lainnya sehingga total utang nasional Inggris (English National Debt) berjumlah sekitar £30 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar